Legenda Tanah Lot di Bali dan Fishing Girl di Zhuhai
Legenda Tanah Lot di Bali dan Fishing Girl di Zhuhai
TANAH LOT (PALAU BALI, INDONESIA)
Foto Tanan Lot. (http://anekatempatwisata.com/wp-content/uploads/2014/10/pura-Tanah-Lot.jpg)
Legenda Tanah Lot:
Seorang brahmana, namanya Danghyang Nirartha, datang dari pulau Jawa dan berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Bali untuk menyebarkan agama Hindu. Pada saat itu, penguasa Tanah Lot yang bernama Bendesa Beratan merasa iri kepadanya karena pengikutnya mulai pergi untuk mengikuti Danghyang Nirartha. Jadi Bendesa Beratan mengusir Danghyang Nirartha. Danghyang Nirartha menyanggupi. Sebelum dia meninggalkan tanah lot, dia memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai dan membangun pura di sana. Ia juga mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura. Katanya ular ini masih ada di lubang sekarang dan mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan, warna hitam berbelang kuning dan mempunyai racun 3 kali lebih kuat dari ular cobra.
Fakta Tanah Lot:
Pada abad ke-15, seorang klerus, namanya Bhagawan Dang Hyang Nirartha, datang di pulau Bali untuk melakukan misi penyebaran agama Hindu. Pada saat itu yang berkuasa di pulau Bali adalah Raja Dalem Waturenggong. Dang Hyang Nirartha menjalankan misinya dengan baik karena bantuan dan dukungan raja itu. Pada satu hari, Dang Hyang Nirartha melihat sinar suci dari arah laut selatan Bali, maka Dang Hyang Nirartha mencari lokasi dari sinar tersebut dan beliau tiba di sebuah pantai di desa yang bernama desa Beratan Tabanan. Pimpinan desa itu, namanya Bendesa Beraban Sakti, menganut aliran monotheisme, jadi sangat menentang ajaran dari Dang Hyang Nirartha dalam menyebarkan agama Hindu. Bendesa Beraban Sakti mengusir Dang Hyang Nirartha ketika Dang Hyang Nirartha melakukan meditasi diatas batu karang yang menyerupai bentuk burung beo yang pada awalnya berada di daratan. Dan Dang Hyang Nirartha memindahkan batu karang (tempat bermeditasinya) ke tengah pantai. Setelah itu, Bendesa Beraban Sakti mengakui kesaktian yang dimiliki Dang Hyang Nirartha. Akhirnya, sebelum meninggalkan desa Beraban, Dang Hyang Nirartha memberikan sebuah keris kepada bendesa Beraban. Keris tersebut memiliki kekuatan untuk menghilangkan segala penyakit yang menyerang tanaman.
FISHING GIRL (KOTA ZHUHAI, TIONGKOK)
Foto Fisher Girl (https://timg01.bdimg.com/timgwapbaike&quality=80&size=b960_640&sec=1349839550&di=342d24416ef5b3a882a7fe5909663ca6&src=http://imgsrc.baidu.com/baike/pic/item/c83d70cf3bc79f3d80a39692b8a1cd11738b29d5.jpg)
Legenda Fishing Girl:
Seorang bidadari yang memakai delapan gelang memutuskan turun ke tanah dan tidak kembali ke surga lagi karena terpesona oleh pemandangan teluk yang indah. Jadi dia mengubah menjadi satu fisher girl tinggal di teluk itu. Bidadari itu memancing ikan, mencari dan mengumpulkan mitiara di sana, hidup seperti orang biasa. Dia juga baik hati dan mengobati pengakit orang desa. Jadi dia sangat dicintai dan dihormati oleh orang desa. Pada suatu hari, bidadari ini mengenal seorang nelayan muda,namanya Haipeng dan mereka saling mencintai. Tetapi, Haipeng percaya kepada seorang penjahat dan mengatakan bahwa bidadari harus melepaskan satu gelang untuk membuktikan dia mencintainya. Bidadari memberitahu fakta kepada Haipeng, yaitu dia merupakan seorang bidadari, kalau melepaskan satu gelang dia akan mati. Sementara Haipeng tidak percaya bidadari itu dan mau meninggalkannya. Bidadari segera melepaskan gelangnya untuk kasih tahu Haipeng dia benar-benar suka Haipeng. Kemudian Haipeng sangat menyesal ketika melihat dewi itu mati. Untuk menolong bidadari dari kematian, seorang peri tua membantu Haipeng mencari jemu dan menanamnya dengan darah Haipeng. Setelah beberapa tahun, jemu itu tumbuh dan menyelamatkan bidadari. Jadi Haipeng menikah dengan bidadari. Dan pada hari pernikahan, bidadari mendapatkan sebuah mutiara yang luar biasa dan memberi ke peri yang tua tersebut.
Seorang bidadari yang memakai delapan gelang memutuskan turun ke tanah dan tidak kembali ke surga lagi karena terpesona oleh pemandangan teluk yang indah. Jadi dia mengubah menjadi satu fisher girl tinggal di teluk itu. Bidadari itu memancing ikan, mencari dan mengumpulkan mitiara di sana, hidup seperti orang biasa. Dia juga baik hati dan mengobati pengakit orang desa. Jadi dia sangat dicintai dan dihormati oleh orang desa. Pada suatu hari, bidadari ini mengenal seorang nelayan muda,namanya Haipeng dan mereka saling mencintai. Tetapi, Haipeng percaya kepada seorang penjahat dan mengatakan bahwa bidadari harus melepaskan satu gelang untuk membuktikan dia mencintainya. Bidadari memberitahu fakta kepada Haipeng, yaitu dia merupakan seorang bidadari, kalau melepaskan satu gelang dia akan mati. Sementara Haipeng tidak percaya bidadari itu dan mau meninggalkannya. Bidadari segera melepaskan gelangnya untuk kasih tahu Haipeng dia benar-benar suka Haipeng. Kemudian Haipeng sangat menyesal ketika melihat dewi itu mati. Untuk menolong bidadari dari kematian, seorang peri tua membantu Haipeng mencari jemu dan menanamnya dengan darah Haipeng. Setelah beberapa tahun, jemu itu tumbuh dan menyelamatkan bidadari. Jadi Haipeng menikah dengan bidadari. Dan pada hari pernikahan, bidadari mendapatkan sebuah mutiara yang luar biasa dan memberi ke peri yang tua tersebut.
Fakta Fishing Girl:
Pada tahun 1979, kota Zhuhai, merencanakan pembangunan perkotaan. Zhuhai sekretaris partai pertama Wu Jianmin merekomentasi membuat sebuah patung yang besar sebagai lambang kota Zhuhai. Jadi dia memdiskusikan hal-hal tentang patung itu secara resmi dengan pematung yang terkenal di Tiongkok, yaitu Pan He. Pan He mengusulkan berdiri sebuah gambar patung di satu batu yang besar dan terletak di teluk Xianglu. Berdasarkan kota Zhuhai adalah sebuah kabupaten perikanan sebelum menjadi kota, Wu Jianmin menyetujui usul itu. Wu Jianmin berpikir kota Zhuhai mempunyai produksi mutiara, jadi memutuskan patung itu berbentuk seperti seorang bidadari yang memegang mutiara.
Pada tahun 1979, kota Zhuhai, merencanakan pembangunan perkotaan. Zhuhai sekretaris partai pertama Wu Jianmin merekomentasi membuat sebuah patung yang besar sebagai lambang kota Zhuhai. Jadi dia memdiskusikan hal-hal tentang patung itu secara resmi dengan pematung yang terkenal di Tiongkok, yaitu Pan He. Pan He mengusulkan berdiri sebuah gambar patung di satu batu yang besar dan terletak di teluk Xianglu. Berdasarkan kota Zhuhai adalah sebuah kabupaten perikanan sebelum menjadi kota, Wu Jianmin menyetujui usul itu. Wu Jianmin berpikir kota Zhuhai mempunyai produksi mutiara, jadi memutuskan patung itu berbentuk seperti seorang bidadari yang memegang mutiara.
评论
发表评论